Senin, 06 Februari 2017

KENAKALAN REMAJA

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Masalah kenakalan mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Jenis jenis kenakalan remaja yaitu 
  •  penyalahgunaan narkoba
  • seks bebas
  • tawuran antar remaja
Penyebab terjadinya kenakalan remaja 
Faktor internal:
  1. Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
  2. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.


Faktor eksternal:
  1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
  2. Teman sebaya yang kurang baik 

Hal-hal yang bisa dilakukan/ cara mengatasi kenakalan remaja:

  1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
  3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
  4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

  1. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Senin, 23 Januari 2017

Sejarah Singkat BCSXPSS

Brigata Curva Sud 1976
(Ultras PSS Sleman)

No Leader Just Together !

Sejarah singkat BCS yang tidak mempunyai kepengurusan. Perlu diketahui bahwa Brigata Curva Sud (BCS) memang tidak memiliki struktur kepengurusan. BCS bukan sebuah organisasi suporter seperti kelompok suporter pada umumnya di Indonesia namun BCS merupakan komunitas suporter sepakbola yang menjunjung tinggi kebersamaan dan kekeluargaan. Tanpa kepengurusan, BCS bukan berarti liar takter kendali.BCS mempunyai cara sendiri untuk menjaga kode etik dalam memberikan dukungan kepada klub PSS Sleman, ya… kode etik bukan AD ART. Di dalam kelompok BCS terdapat banyak sekali komunitas.Komunitas-komunitas tersebut beranggotakan 20-200 orang bahkan bisa lebih. Dalam satu komunitas diorganisir oleh satu koordinator yang telah ditunjuk oleh komunitasnya. Dalam mengambil kebijakan, koordinator-koordinator komunitas tersebut berkumpul untuk membahas persoalan yang ada sehingga mencapai kesepakatan bersama.Setelah mendapat kesepakatan, koordinator menyampaikannya keanggota komunitasnya. Setiap komunitas mempunyai forum tersendiri, satu bulan sekali atau tenggang waktu yang disepakati masing-masing komunitas berkumpul untuk menjalankan koordinasi. Bagi anggota BCS yang tidak mempunyai komunitas atau biasa di sebut anggota Independent, informasi tentang kebijakan BCS bisa diakses melalui forum dunia maya. Tukar-menukar informasi juga sering dilakukan via ponsel. BCS mencoba menghilangkan hirarki atau struktur kepengurusan dalam kelompok ini, tujuannya agar setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam setiap pengambilan keputusan dan melaksanakan kebijakan yang telah disepakati. Selain itu, BCS bukan orang- orang yang mau diurus oleh segelintir orang saja. Oleh karena ini, kebersamaan dan kekeluargaan sangat dijunjung tinggi dalam kelompok ini dengan harapan BCS tidak dapat ditunggangi oleh orang- orang yang mempunyai kepentingan politik. Jika anda masih bertanya siapa ketua atau pengurus BCS ?? maka jawabannya adalah
semua anggota Brigata
Curva Sud.
Sumber : bcspss.com